Poetry- Dengki

Annyeongggg..  *sokorea

Kali ini Irun mau ngasih lagi nih puisi karya Irun sendiri...
Puisi buat kamu wahai pujangga/pujanggawati yang pernah hanyut dalam keirian/dengki gitu deeeh(?),  wokee tanpa bersisi kali sisi lagi, yuk check it out...

                          Dengki

Ketika jiwa telah lama berdusta..

tak mengindahkan asa berkobar..

mengubur jauh dalam ketidaktahuan..

saat itu seakan petir menyambar..

menyambar pada syaraf paling dalam..

memberi gertakan penyesalan terbesar..

Inginku buang rasa dengkiku..

menjauh ke ujung Bimasakti..

membeku pada tetes-tetes embun..

dan mengudara bersama debu..

Namun, saat aku sadar..

itu bukan sekedar dengki..

bukan dengki sang nestapa..

bukan dengki sang pecundang..

Namun, itu dengki sang pemimpi..

yang tak pernah puas mencari arti hidup..

yang kian rusak bersama kelabu..

Jadi...

biarkan dengki itu menggelayut..

walau penuh dengan bisa

walau penuh dengan muslihat..

karena dengki itu...

bukan sekedar dengki....

            Karya: Nurul Hidayati Airun

¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Renjana Semu

CATATAN SINGKAT : YIRUMA dan KARYAnya

Tentang Hati